Sebagai pelaku kawincampur, urusan kewarganegaraan itu jadi isu sensitif dalam rumah tangga, apalagi karena İndonesia belum menganut sistem kewarganegaraan ganda, masih diperjuangkan. Anak-anak saya, keduanya memiliki kewarganegaraan Ganda, meski secara hukum status kewarganegaraan nomer satu mereka adalah Republik Turki dan kewarganegaraan İndonesia nomer dua, karena Ayahnya orang Asing. Yang menjadi syarat utama pengajuan pasport İndonesia harus ada izin dari Ayah kandungnya dengan Bukti surat notaris di Turki. Tertulis jika ayahnya sebagai orang asing memberi izin anaknya memiliki pasport asing.
Fatih dan Alya memiliki Tc kimlik ( KTP warga negara Turki) sedang saya İkamet (kartu izin tinggal) dengan nomer kependudukan dibedakan, khusus orang asing, anak-anak memakai identity card sama dengan warga Turki biasa. Menikah dengan warga negara asing tidak otomatis status kewarganegaraan saya ikut suami, itu pilihan saja. Kalau mau melepas kewarganegaran dan berpindah jadi warga negara Turki, saya harus melalui proses pengajuan warga negara, syarat-syarat sudah memenuhi. TAPİ sejauh ini belum terpikirkan untuk Pindah warga negara, karena ada kesempatan untuk mengajukan İzin tinggal khusus (üzun Dönem İkamet suresiz) dengan persyaratan yang ketat.
Baca:
Tinggal di luar negeri dan jadi duta bangsa perlukah?
Kenapa tidak pindah warga negara saja? ini hak saya, mempertimbangkan status kewarganegaraan, kalau bisa ajukan izin tinggal khusus, saya ikhtiar dulu. Karena dihati kecil kami (saya dan suami) suatu saat jika umur panjang dan ada kesempatan menikmati hari tua, ingin sekali tinggal di kampung İndonesia ketika musim dingin di Turki tiba, bisa tinggal lebih lama tanpa pusing saya urus izin tinggal, tapi entahlah ini juga baru sebatas wacana. Banyak teman WNİ yang tetap berusaha urus izin tinggal, berhadapan dengan pihak imigrasi kadang membuat stress, selalu ada aja ketegangan, entah dokumen yang kurang, atau proses pengiriman kartu yang terlambat, kenaikan biaya izin tinggal semakin mahal. Alasan mereka tetap bertahan pegang pasport İndonesia, tentu saja masa depan. Siapa yang bisa meramal masa depannya sendiri, akan selalu bahagia dan baik-baik saja, Pernikahan berbilang tahun pun tidak menjadi jaminan akan berakhir seperti apa, Perpisahan, kematian pasangan. Ada banyak alasan lain tentu saja.
Bisa berbahasa İNDONESİA itu penting bagi anak kawincampur
Mengurus akta kelahiran anak hasil kawincampur
Ketika eks WNİ yang gabung isis pengen balik ke İndonesia?
Kami yang tinggal di negara asing, mati-matian tetap mempertahankan status kewarganegaraan İndonesia, kadang dibujuk suami untuk pindah saja, hati belum tergerak. Mikir kalau pindah dan masih ada niat balik ke İndonesia dimasa tua, akan sesulit apa proses naturalisasi kembali, memeluk pasport Garuda. sebagai bukti status sebagai warga negara İndonesia, Meski ada yang pindah warga negara rasanya saya tidak pernah mendengar cerita, mereka membakar pasport İndonesianya, dan bekas orang İndonesia yang masuk suriah karena bermimpi tentang negara khilafah, ramai-ramai membakar pasport İndonesianya, mencampakkan Pasport İndonesia karena optimis negara baru impian mereka akan terwujud sempurna, adil makmur dan bisa hidup bahagia? nyatanya??

Hidup terlunta-lunta seperti masuk neraka, melihat banyak kekejaman dari pasukan dan pemimpin yang diidolakannya, dikira berwujud malaikat eh ternyata iblis. Sekarang menangis tersedu-sedu memohon dipulangkan ke bekas tanah airnya. Saya melihatnya entah kenapa tidak ada jatuh simpati, meski atas nama kemanusiaan, karena itu pilihan mereka sendiri, bukan karena diusir tetangga sekampung apalagi negara, toh mereka sampai bisa pergi ke Luar negeri dan punya pasport İndonesia, artinya baik-baik saja kan hubungan sama negara? tidak dicekal imigrasi.
Sekarang memohon simpati karena negara impiannya hanya fatamorgana? mungkin mereka lupa, negara thogut yang bernama İndonesia, karena pemimpinnya tidak sesuai impian mereka. Negara ini berdiri,dibentuk atas perjuangan para syuhada juga, mereka yang berjihad demi terbebas dari penjajahan kejam jepang, Belanda, tentara sekutu, Apa mereka lupa? berapa banyak ulama yang juga wafat ketika berjuang untuk İndonesia jadi negara Merdeka.
Negara İndonesia terbentuk dan memiliki Undang-undang yang mengatur warga negaranya, salah satu undang undang yang disorot untuk kasus bekas warga negara adalah UU no 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan, UU ini mengatur tentang kewarganegaraan İndonesia dan juga tentang seseorang yang kehilangan status kewarganegaraannya karena apa. Saya kutip point untuk memperkuat alasan bekas WNİ 600 orang itu kenapa tidak layak diterima jadi warga negara İndonesia lagi karena:
pasal 23 tentang :KEHİLANGAN KEWARGANEGARAAN REPUBLİK İNDONESİA
Masuk dinas tentara warga negara asing tanpa izin terlebih dahulu presiden
Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut
Bertempat tinggal di luar wilayah NKRİ selama 5 tahun terus menerus bukan dalam rangka Dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi warga negara İndonesia.
Dan baru baca kalau komisi tiga DPR setuju untuk pemulangan 600 orang bekas WNİ itu, pemerintah harus bertanggung jawab monitoring dan sebagainya, kadang ga ngerti sama isi kepala anggota DPR ini, coba posisikan dirinya sebagai eks Korban separatis , keluarga korban radikalisme atas nama agama, kasus berbagai BOM di awal tahun 2000-an. Mereka bekas WNİ yang sudah terpapar radikal, tau cara menggunakan senjata, Mereka yang sudah berkhianat, mengkhiananti negaranya tidak akan mudah mencintai Negaranya Kembali. Deradikalisasi atau apalah namanya, tidak semudah itu membalikan mereka jadi warga negara taat hukum lagi.
Atas nama kemanusiaan saya masih tersentuh hati melihat anak-anak mereka yang tidak tahu apa-apa hanya dijadikan korban ayahnya yang membawa mereka, tapi untuk bapaknya sebagai pembuat masalah, tidak layak masuk NKRİ lagi. Melihat wawancaranya saja via BBC kesal dengan cara bicara si Ayah. Udah berbuat salah, masih juga nyalahin pihak konsulat İndonesia yang tidak peduli mereka, ya helo bapak! situ sehat, coba kamu bakar pasport İndonesia di depan KBRİ sini. Udah mencampakan tapi masih minta perhatian.
Saya sedikit emosi gitu menanggapi Berita seperti ini, ketika sedang terjadi perang Suriah, banyak WNİ yang berdatangan lewat Turki untuk ke Suriah, pergi ke negara impiannya, sudah beberapa kali pihak konsulat İndonesia ngurusin mereka yang mau ‘nyebrang’ ke Suriah, bawa anak kecil yang ga tau apa-apa, korban doktrin bapaknya. Suami juga pernah cerita kalau di Penjara khusus orang asing ada WNİ, kasusnya berkaitan sama isis juga. Udah masuk negara orang juga ngerepotin, apalagi balik ke İndonesia, PR untuk mensejahterakan 200an juta WNİ masih banyak, kehilangan 600 orang bodo amat kalau saya, mungkin kalau eks anak -anaknya masih bisa dipertimbangkan tapi para korban doktrin kayak emak bapaknya? ingatkan tentang keselamatan warga negara lain, Virus radikal ini jauh lebih bahaya dari virus korona. Kedepan akan lebih banyak korban jiwa karena Virus ini.
Kenangan 17 agustusan di masa kecil
Pemandu wisata fasih berbahasa İndonesia, BANGGA
Tulisan ini opini pribadi saya sebagai WNİ yang tinggal di Luar negeri, yang tetap berusaha mempertahankan staatus kewarganegaraan İndonesia dengan sepenuh hati, meski suatu saat ada kondisi saya pindah warga negara, itu dengan ikhlas hati bukan karena tidak cinta İndonesia, selamanya İndonesia. Saya hanya sakit hati melihat kelakuan manusia yang membakar pasport İndonesia dengan sombongnya, pasport yang menjadi identitas sebagai warga negara bernama İndonesia, kami yang disini berjuang ngurus ikamet dan sebagainya menghadapi birokrasi negara Turki demi tetap mempertahankan pasport Garuda. Sebagai Bukti kami masih warga negara İndonesia, baik buruknya mereka memandang İndonesia, Cinta itu tetap bertahan. Perjuangan untuk dwikewarganegaraan İndonesia tidak lain demi tetap mempertahankan pasport İndonesia. Percayalah setelah hidup jauh ribuan kilometer dari tanah air, justru cinta NKRİ makin kuat, berusaha sebisa mungkin menjaga nama baik bangsa, memperkenalkan İndonesia ke mata dunia, mengenalkan keberagaman,kekayaan budaya İndonesia, sudah banyak pencapaian WNİ di luar negeri dan mengharumkan nama İndonesia-kecuali eks WNİ ini–yang terang-terangkan menunjukan sebaliknya. Salam.
Salut buat Rahma yang setia sama NKRI. Kalau misalkan saya jadi Jokowi,sayapun akan menolak mereka para pengkhianat bangsa.
saya mikir dampak kedepannya mba, mereka bs aja nyebarin lagi paham radikal gini, inget kasus bom bali dan lain2nya itu ,yg jd korban ya sodara sendiri,yakin banget surga udah dipetakin sm kaum mereka, kalo udah paham dan keyakinan kuat dipikirannya dicuci pake deterjen sekilo aja susah lah mereka ini.
SANGAT SETUJU !!!
Ini pemikiranku banget soal kasus ini, baik itu untuk eks WNI maupun eks warga negara Australia. Di Australia sini juga ada perdebatan sengit soal ini. Gelagatnya sih bakal diterima balik lagi ke Australia tapi diawasi pemerintah. Ini juga gara-gara pemikiran politisi/aktivis yg entah naif atau gimana sih.. Aku juga bilang ke suamiku gini: virus radikalisme itu jauh lebih berbahaya dari virus apapun.
Ironis ya, kita yang pelaku pernikahan internasional sering dituduh kurang nasionalis karena punya pasangan WNA dan/atau tinggal di luar Indonesia, sementara gerombolan kampret ini dibiarkan saja berbuat seenak udelnya merepotkan banyak pihak.
nah iyai yang justru nikah sm org asing dikira kurang nasionalis,yg berkarya dinegara asing dikira ga nasionalis,sering baca kyk gini. padahal model kyk org 600 org ini yg dipertanyakan nasionalisnya udah bakar pasport msh minta pihak kbri nengokin krn mereka bermasalah skrg. saya ga yakin sm pengawasan dlm negeri, ntar pasti jd dagangan politik deh pasti-.-2 lah semacam densus aja kan jd bulan2an mereka yg ga suka dgn cara pemerintah membasmi terorisme,ada aja celah buat nyari2 kesalahan
Rahma, kemarin aku baca berita, Indonesia secara resmi mengumumkan bahwa pemerintah RI tidak akan melakukan repatriasi terhadap orang-orang Indonesia yg bergabung dengan ISIS ini.. ALHAMDULILLAH.. Tidak hanya itu, pihak NU juga menegaskan hal yg sama dengan pemerintah.
Australia juga tidak menerima warganya yg gabung dgn organisasi ini..
iya resmi peemrintah saya jg baca tapi komnas ham sama partai oposisi yg ttp ngeyel dong ada..
Di Australia sini juga sama, Komnas HAM sini atau NGO atau partai oposisi juga tetap maunya diterima kembali semua orang ISIS asal Australia ini.. Semoga pemerintah Indonesia (dan juga pemerintah negara di mana kita tinggal) tetap menjalankan ketetapan yg sudah dibuat..
oalah 11-12 sama di İndonesia:S
Moral of the story. Jangan pilih partai yang mayoritas anggotanya setuju mulangin. 🤣 Kalau pemerintah Turki ada di posisi serupa kebijakan mereka apa?
nah siapa yang milih pemilu kemarin saya kehilangan hak pilih disini:D
Mereka udah buat pilihan ya, sampai bakar2 jadi gimana coba mau balik
eks isis pindahin ke satu pulau..mereka kan ga suka negara asalnya, thogut katanya, ditengah segitiga bermuda gitu lah
Setujuuuuu mba Rahma. Aku ga peduli juga Ama eks isis itu. Orang2 yg tega membunuh hanya Krn alasan sepele. Udh bakar pasport sendiri, skr minta balik??? Cuiiih. Semoga pak Jokowi tidak akan mengabulkan ini. Biarkan mereka Ama pilihan pertamanya .
Aku ga akan melepas status WNI ku. Sampe kapanpun , mau sebanyak apapun aku traveling ke berbagai negara, Indonesia ttp rumah utk kembali. Gemeeees Ama orang2 yg sekarang merengek minta pulang itu. Terlebih Ama Menag dan anggota dpt yg setuju. Kurasa paham radikal EMG ada juga di diri mereka.
ngeri ya mba:8 saya sih bukannya ga percaya sama pemerintah, ga yakin aja bisa ngebina eks isis ini,mereka udah terbiasa dgn kekerasan, apalagi masalah doktrin kyk gitu aduh ..ngeri duluan
Assalamualaikum mbak Rahma, omg Lama gak ngeblog. Pas buka wp liat postinganmu menarik untuk di baca dan ya aku setuju 600org exs wni tuh sebaiknya jgn biarkan Masuk Indonesia lg krn pasti itu pasti aku yakin mereka bawa wabah radikalisme yg lebih seram dr Virus Corona yg saat ini lg viral 🤦♀️
waalaikumsalam mba ima apa kbr…heheh sibuk nge youtube ya mba..sukses terus pokoknya. iya wacana eks isis masuk indonesia, bikin emosi bacanya, apalagi pernah baca tulisan eks yg udah ditampung ada yg sakit minta bpjs tapi ngoto ga mau bikin ktp, trus ditanya ttg isis, ga ada yg salah katanya kan jalanin perintah agama—parah kan kalo udah virus radikal yg masuk-.-‘ mau ditambah 600
Paspor dibakar trus dipidioin, bangga amat gitu…
barusan liat videonya yg ngerubungin anak2 semua yang ngomong org dewasa..dgn pede-nya bakar paspor, skrg melas pgn balik ke negara indonesia, banyak anak2 eks wni ini dididik kekerasan diusia2 golden age ngeri gedenya jd mesin pembunuh