Hari ini saya baca berita di portal online tentang himbauan dari KBRİ di Turki agar tidak menerima tawaran pekerjaan sebagai ART di Turki. Semenjak tahun 2020 tindak pidana perdagangan orang meningkat, mencapai 20 kasus. Beberapa yang saya baca dari teman teman pekerja İndonesia di Turki tentang banyaknya agen-agen ilegal yang menipu, meminta bayaran sampai 30 juta per-orang dengan iming-iming bisa bekerja di Turki. Kebanyakan datang menggunakan visa turis, datang dengan ilegal. Nyusahin sesama WNİ!
Lapangan kerja di Turki bukan sektor ART
Saya pernah menulis memang, tentang kedekatan kultur turki dan daerah arab, tapi bukan berarti 100 persen sama, untuk urusan domestik mengurus rumah , kebanyakan orang turki lebih mengandalkan tenaga sendiri bukan juragan yang butuh ART banyak, layaknya raja minyak di jazirah arab. Jadi sektor ART ini bukan sektor pekerjaan yang umum di Turki, nah kebanyakan mereka yang menggunakan jasa ini? adalah orang-orang dari negara tetangga (arab) yang menetap di turki, dari suriah atau negara arab lainnya.
Hal ini sudah dijelaskan juga oleh pihak KBRİ Turki, kasus melonjaknya perdagangan orang tersebut TİDAK melibatkan warga lokal turki tapi mereka para pendatang yang memakai jasa ART. Kenapa? karena sektor ART tidak dibuka untuk orang asing! ingat ya, kebanyakan orang turki tidak biasa menggunakan jasa ART, meskipun ada dikalangan tertentu menggunakan ART biasanya didominasi orang turki itu sendiri. Semisal ada tawaran tentang sektor ART dengan iming-iming gaji tinggi oleh agen-agen ilegal, tolak! itu penipuan.
Baca juga:
Bagaimana rasanya hidup di İstanbul
Orang Turki biasanya kurang sabar
Beragamanya orang Turki, banyak muslim cuma tampilannya saja
Lapangan pekerjaan di Turki sektor jasa:
Kebanyakan para pekerja indonesia di turki datang dari sektor ini: salah satunya Spa therapis, kerja di sektor industri pariwisata, entah kenapa belakangan banyak sekali agen-agen ‘nakal’ menipu banyak orang, mendatangkan mereka ke Turki, tidak bertanggung jawab, menelantarkan WNİ yang dijanjikan pekerjaan di turki.
Kenapa harus kerja di Turki
İni kadang pertanyaan yang ingin saya ajukan ke orang-orang yang begitu ‘mabok’ turki seakan-akan negara ini sempilan tanah surga dengan pemimpin idaman, salah satu komen halu menembus awang-awang:

Saya sih maunya meng-amiin-kan kehaluan netijen ini, tapi sadar sama realita yang ada, belum lagi KBRİ sibuk ngurusin kasus WNİ korban perdagangan orang karena tergiur kerja jadi ART di Turki. Mereka yang ‘males baca untuk mencari informasi akurat’ mudah terjerat keperangkap penipu berkedok agen penyalur.
Sebelum memutuskan datang ke turki, coba ketik di google tentang kondisi ekonomi turki, kehidupan di turki, salah satunya bisa baca blog ini kan (yaa promosi yaaa:) kalau mau bertanya bisa juga via DM, kontak media sosial sudah saya taruh di blog.
Sumber berita di sini
Semoga kedepan tidak ada lagi kasus kasus WNİ yang terjerat penipuan agen berkedok penawaran kerja sektor ART di Turki. Saya justru malah kepikiran, apa ritme bebersih ART indonesia bisa mengalahkan dominasi teyze-teyze turki jika membersihkan rumah.


Pemandangan seperti di gambar, tidak asing, ibu-ibu turki jika membersihkan rumah, totalitas tanpa batas, tidak menggunakan tali pengaman, bisa mengalahkan spiderman bergelantungan dari lantai tinggi, bahkan saya pernah melihat dengan mata kepala sendiri, dari lantai 9 apartemen, ada ibu ibu ngelap kaca seperti digambar, tanpa rasa takut sedikitpun. Jelas tidak aman! sering juga masuk berita lokal kecelakaan naas terjatuh dari ketinggian karena membersihkan kaca jendela apartemen.
Jasa bebersih harian
Orang turki memang jarang menggunakan ART, tapi mereka bisa menggunakan jasa bebersih yang ditawarkan harian, biasa menjelang hari raya jika tidak mau repot membersihkan rumah, kita bisa menggunakan jasa sewa ini: tarif sekitar-100-200 lira untuk sehari saja, oh ya waktu awal kami pindah ke komplek pluto, suami juga menggunakan jasa bebersih, untuk membantu membersihkan unit apartemen sebelum kami tempati. Sekarang sepertinya layanan seperti ini ada disalah satu aplikasi populer di İndonesia.
Kedepan İndonesia tidak menyalurkan lagi ART, tapi naik level mungkin: CEO di perusahaan- perusahaan besar Turki, ayo amiinkan —korban wattpad–
Related
Jangan mau jadi ART di Turki
Padahal jaman sekarang gampang tinggal cari berita di google ya, daripada ketipu duit puluhan juta, seremnya lagi klo jadi korban perdagangan manusia 🙁 .
Oh jadi pendatang ya yang biasa pakai ART disana. Btw itu yang di screen cap dari grup mana itu. Halu benar ya…coba diluruskan itu mba…jangan st kerajaan Sunda Empire 😂
biasa di FB, orang turki jarang make jasa ART, kalo pun butuh yaitu yang cm harian bayarnya, panggilan aja
Penasaran juga sama yang diboongin gampang banget, ga pake cek dan recheck apalagi hari gini internet di tangan itu gampang banget ngecek fakta.
biasanya nyasar orang2 yang *maaf*kurang berpendidikan, saya sebutnya begitu, hanya percaya omongan dr mulut ke mulut atau berdasar brosur yg ditawarkan orang, korbannya sudah banyak, saya baca di status teman2 yg kerja di turki, datang ke sini ditelantarkan begitu saja, dapat majikan jg biasanya carailegal, krn yg memakai jasa art kebanyakan org arab, yg jg numpang hidup disini..nambah ruwet urusannya, skrg makin banyak agen nakal apalagi visa ke turki cukup mudah untuk wni.ditambah berita yang djual akun2 bayaran pemuja pemimpin sini kan gila2an juga nyebarnya,berita2 buruk ya dtutupi dijualnya ‘keberhasilan’ turki era RTE yang udah basi*artikel2 lama dinaikan kembali-.-‘ padahal turki inflasinya skrg gila2an.
Wah informasi menarik nih Kak. Saya beberapa kali malah liat info lokernya di selebaran untuk ART di Turki.
Tulisan ini mencerdaskan Kak.
beritanya sudah masuk media nasional mas, keterangan langsung dr pak dubes Rİ di Turki, udah tahap serius, jadi kalau ada brosur penawaran ART ke turki, jls ilegal, krn pemerintah turki tdk membuka lowngan pekerja asing untuk sektor ini, sejauh yang saya tahu pekerja asing lbh banyak di sektor perhotelan saja, TKİ bali banyak disini sbg spa therapis
Saya sempat mikir dg berita ttg “jangan mau jadi ART di Turki”, mikir krn apa orang Indonesia mengira turki spt negara2 Arab yg konon secara ekonomi lebih berkecukupan? Atau kebanyakan nonton sinetron Turki?